Sabtu, 26 Februari 2011

Laki-laki Sejati

Aku bertanya pada Bunda, bagaimana memilih Lelaki Sejati ?
Bunda menjawab, Nak……….

Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar,
Tetapi dari kasih sayangnya pada orang disekitarnya

Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang,
Tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran

Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya,
Tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa

Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia dihormati ditempat bekerja,
Tetapi dari bagaimana dia dihormati di dalam rumah

Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan,
Tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan

Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang,
Tetapi dari hati yang ada dibalik itu

Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari banyaknya wanita yg memuja,
Tetapi komitmennya terhadap wanita yang dicintainya

Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari barbel yang dibebankan,
Tetapi dari tabahnya dia menghadapi lika-liku kehidupan

Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari kerasnya membaca kitab suci,
Tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang ia baca

Saya Ibu terburuk didunia (Sebuah Kisah Nyata Yang sangat Ironi)

Sebuah Kisah Ironis di Irlandia utara yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
“Saya ibu terburuk di dunia ini”
 Oh, Tuhan, ijinkan aku menceritakan hal ini..., sebelum ajal menjemputku...
 20 tahun yang lalu saya melahirkan seorang anak laki-laki, wajahnya lumayan tampan namun terlihat agak bodoh... Sam, suamiku, memberinya nama Eric.
Semakin lama semakin nampak jelas bahwa anak ini memang agak terbelakang. Saya berniat memberikannya kepada orang lain saja untuk dijadikan budak atau pelayan. Namun Sam mencegah niat buruk itu. Akhirnya terpaksa saya membesarkannya juga.
Ditahun kedua setelah Eric dilahirkan sayapun melahirkan kembali seorang anak perempuan yang cantik mungil. Saya menamainya Angelica. Saya sangat menyayangi Angelica, demikian juga Sam. Seringkali kami mengajaknya pergi ke taman hiburan dan membelikannya pakaian anak-anak yang indah-indah... Namun tidak demikian halnya dengan Eric. Ia hanya memiliki beberapa stel pakaian butut. Sam berniat membelikannya, namun saya selalu melarangnya dengan dalih penghematan uang keluarga. Sam selalu menuruti perkataan saya.
Saat usia Angelica 2 tahun Sam meninggal dunia. Eric sudah berumur 4 tahun kala itu. Keluarga kami menjadi semakin miskin dengan hutang yang semakin menumpuk. Akhirnya saya mengambil tindakan yang akan membuat saya menyesal seumur hidup.
Saya pergi meninggalkan kampung kelahiran saya dengan beserta Eric yang sedang tertidur lelap. Kemudian saya tinggal di sebuah gubuk setelah rumah kami laku terjual untuk membayar hutang.
Setahun..., 2 tahun..., 5 tahun..., 10 tahun... telah berlalu sejak kejadian itu. Saya telah menikah kembali dengan Brad, seorang pria dewasa. Ia adalah seorang pastor di gereja St. Maria. Usia pernikahan kami telah menginjak tahun kelima. Berkat Brad, sifat-sifat buruk saya yang semula pemarah, egois, dan tinggi hati, berubah sedikit demi sedikit menjadi lebih sabar dan penyayang.
Angelica telah berumur 12 tahun dan kami menyekolahkan dia di asrama putri sekolah perawatan. Tidak ada lagi yang ingat tentang Eric dan tidak ada lagi yang mengingatnya.
Sampai suatu malam... Malam dimana saya bermimpi tentang seorang anak...
Wajahnya agak tampan namun tampak pucat sekali... Ia melihat ke arah saya.
Sambil tersenyum ia berkata, "Tante, Tante kenal mama saya? Saya lindu cekali pada mommy!
Setelah berkata demikian ia mulai beranjak pergi, namun saya menahannya,
"Tunggu..., sepertinya saya mengenalmu.
Siapa namamu anak manis?"
"Nama saya Elic, Tante."
"Eric...? Eric... Ya Tuhan! Kau benar-benar Eric?"
Saya langsung tersentak dan bangun. Rasa bersalah, sesal dan berbagai perasaan aneh lainnya menerpa diri saya saat itu juga. Tiba-tiba terlintas kembali kisah ironis yang terjadi dulu seperti sebuah film yang diputar di kepala saya. Baru sekarang saya menyadari betapa jahatnya perbuatan saya dulu.
Rasanya seperti mau mati saja saat itu. Ya, saya harus mati..., mati..., mati... Ketika tinggal seinchi jarak pisau yang akan saya goreskan ke pergelangan tangan, tiba-tiba bayangan Eric melintas kembali di pikiran
Ya Eric, mommy akan menjemputmu Eric...
Sore itu saya memarkir mobil Civic biru saya disamping sebuah gubuk, dan Brad dengan pandangan heran menatap saya dari samping. "Mary, apa yang sebenarnya terjadi?"
"Oh, Brad, kau pasti akan membenciku setelah saya menceritakan hal yang telah saya lakukan dulu," tapi aku menceritakannya juga dengan terisak-isak... Ternyata Tuhan sungguh baik kepada saya. Ia telah memberikan suami yang begitu baik dan penuh pengertian.
Setelah tangis saya reda, saya keluar dari mobil diikuti oleh Brad dari belakang. Mata saya menatap lekat pada gubuk yang terbentang dua meter dari hadapan saya. Saya mulai teringat betapa gubuk itu pernah saya tinggali beberapa bulan lamanya dan Eric... Eric... Saya meninggalkan Eric di sana 10 tahun yang lalu.
Dengan perasaan sedih saya berlari menghampiri gubuk tersebut dan membuka pintu yang terbuat dari bambu itu... Gelap sekali... Tidak terlihat sesuatu apapun juga! Perlahan mata saya mulai terbiasa dengan kegelapan dalam ruangan kecil itu. Namun saya tidak menemukan siapapun juga di dalamnya. Hanya ada sepotong kain butut tergeletak di lantai tanah. Saya mengambil seraya mengamatinya dengan seksama... Mata mulai berkaca-kaca, saya mengenali potongan kain tersebut sebagai bekas baju butut yang dulu dikenakan Eric sehari-harinya...
Beberapa saat kemudian, dengan perasaan yang sulit dilukiskan, sayapun keluar dari ruangan itu... Air mata saya mengalir dengan deras. Saat itu saya hanya diam saja.
Sesaat kemudian saya dan Brad mulai menaiki mobil untuk meninggalkan tempat tersebut. Namun, saya melihat seseorang di belakang mobil kami. Saya sempat kaget sebab suasana saat itu gelap sekali. Kemudian terlihatlah wajah orang itu yang demikian kotor. Ternyata ia seorang wanita tua.
Kembali saya tersentak kaget manakala ia tiba-tiba menegur saya dengan suaranya yang parau, "Heii...! Siapa kamu?! Mau apa kau kemari?"
Dengan memberanikan diri, sayapun bertanya, "Ibu, apa ibu kenal dengan seorang anak bernama Eric yang dulu tinggal di sini?"
Ia menjawab, "Kalau kamu ibunya, kamu sungguh perempuan terkutuk!! Tahukah kamu, 10 tahun yang lalu sejak kamu meninggalkannya di sini, Eric terus menunggu ibunya dan memanggil, 'Mommy..., mommy!' Karena tidak tega, saya terkadang memberinya makan dan mengajaknya tinggal Bersama saya. Walaupun saya orang miskin dan hanya bekerja sebagai pemulung sampah, namun saya tidak akan meninggalkan anak saya seperti itu!
Tiga bulan yang lalu Eric meninggalkan secarik kertas ini. Ia belajar menulis setiap hari selama bertahun-tahun hanya untuk menulis ini untukmu..."
Sayapun membaca tulisan di kertas itu, "Mommy, mengapa Mommy tidak pernah kembali lagi...? Mommy marah sama Eric, ya? Mom, biarlah Eric yang pergi saja, tapi Mommy harus berjanji kalau Mommy tidak akan marah lagi sama Eric. Bye, Mom..."
Saya menjerit histeris membaca surat itu. "Bu, tolong katakan... Katakan di mana ia sekarang? Saya berjanji akan menyayanginya sekarang! Saya tidak akan meninggalkannya lagi, Bu! Tolong katakan...!!!"
Brad memeluk tubuh saya yang bergetar keras.
"Nyonya, semua sudah terlambat (dengan nada lembut). Sehari sebelum nyonya datang, Eric telah meninggal dunia. Ia meninggal di belakang gubuk ini. Tubuhnya sangat kurus, ia sangat lemah. Hanya demi menunggumu ia rela bertahan di belakang gubuk ini tanpa ia berani masuk ke dalamnya. Ia takut apabila Mommy-nya datang, Mommy-nya akan pergi lagi bila melihatnya ada di dalam sana... Ia hanya berharap dapat melihat Mommy-nya dari belakang gubuk ini... Meskipun hujan deras, dengan kondisinya yang lemah ia terus bersikeras menunggu Nyonya di sana. Nyonya, dosa anda tidak terampuni!"
Saya kemudian pingsan dan tidak ingat apa-apa lagi.

EDC Machine



Mesin EDC
EDC (Electronic Data Capture) biasa dikenal point of sale (POS) mesin ini menggunakan tenaga wireless dengan koneksi via GPRS (Indosat dan Telkomsel). Transaksi dapat dilakukan kapanpun (24 jam 7 hari) dan dimana pun. selama terdapat sinyal INDOSAT dan TELKOMSEL.


AKSES+ BPR KS (Karyajatnika Sadaya) menawarkan peluang usaha usaha kecil, mikro dan menengah. Penawaran kerjasama dalam bentuk pelayanan Pembayaran Listrik, Telkom, Pulsa, Penggunaan ATM Bersama dll Secara Online. Pembayaran tersebut dilakukan dengan menggunakan Mesin EDC (Elektronik Data Capture) yang berfungsi sebagai elektronik payment gateway dan Internet Banking.

Mesin EDC (ELEKTRONIK DATA CAPTURE) atau biasa dikenal dengan Point of Sale (POS) mesin ini menggunakan teknologi wireless dengan koneksi via GPRS transaksi dapat di lakukan (24 jam 7hari) kapanpun dimanapun.

FITUR - FITUR MESIN EDC
1. Fitur Layanan
Ø Pembayaran tagihan Listrik /PLN Prepaid (Listrik yang pakai pulsa) dan PLN Pasca bayar
Ø Telpon on-line(speedy, Telkom vision & Telkom pasca bayar biasa)
Ø Pembelian pulsa Handphone baik GSM dan CDMA
Ø Transaksi tunai dan debit jaringan ATM Bersama
Ø Pembayaran kartu kredit (BNI, Niaga, Danamon dan HSBC)

2. Fitur-fitur on-line yang secara bertahap
Ø Pembayaran tagihan leasing Adira finance, Wom finance, BAF finance
Ø Penambahan provaider pulsa XL, Telkomsel, Esia, Fren
Ø Transaksi pembayaran kartu kredit
Ø Berbagai fitur lainya yang akan menyusul yang bersifat pembayaran on-line,
Misalnya: Pembelian Tiket Pesawat, Tiket kereta Api, PBB dan PAM

SYSTEM YANG DI TERAPKAN
System yang di terapkan dalam transaksi adalah deposit jadi mitra usaha menabung di BPR KS (Di no. rek MITRA USAHA sendiri yang sudah dibuatkan nomor rekeningnya di BPR KS) dalam bentuk deposit. Sistemnya OTOMATIS DEBET jadi mitra usaha mendapatkan tunai dari pelanggan tapi deposit mitra usaha di BPR KS terdebet sebesar tagihan si pelanggan.

KETENTUAN SEWA UNTUK MESIN EDC
a) Biaya Sewa EDC
Biaya awal kerjasama di bayar dimuka selama 3 tahun kedepan, sewa selama 3 Tahun sebesar Rp. 4.500.000,- (Enam juta rupiah). Mulai tahun ke-4 setelah berakhir perjanjian kerjasama, biaya sewa hanya dibayar sebesar Rp. 125.000, -/ bulan

b) Biaya Administrasi Untuk Minimum Transaksi
Ø Bila transaksi dibawah 50 Transaksi / bulan maka akan di kenakan biaya sebesar Rp. 50.000,- / bulan ( utk Mesin EDC )
Ø Biaya akan diperhitungkan mulai bulan ke-3 (Ketiga) terhitung mulai dilakukan dari awal bulan pertanggal kerjasama.

PEMBAGIAN KEUNTUNGAN

1. PLN (Prabayar dan pasca bayar)
Ø Biaya administrasi yang dikenakan ke palanggan Rp. 2.500,- / Transaksi
- Sistem pembagianya FEE BPR KS Rp. 1.000.-
- Mitra usaha Rp. 1.500,- (admin bisa dirubah)
Ø PLN pra bayar Mitra Usaha mendapatkan Rp. 2,000,- /Transaksi

2. TELKOM (Telkom pasca bayar, Speedy dan Telkom Vision)
Tidak ada Biaya administrasi yang dikenakan ke pelanggan cuma per transaksi Mitra Usaha mendapatkan Rp. 1.900,- / Transaksi dari BPR KS

3. PULSA ISI ULANG
Sesuai dengan daftar harga yang tertera di brosur AKSES (pengambilan keuntungan instan) seperti penualan pulsa pada umumnya.

4. ATM bersama ( Bisa untuk informasi saldo, transfer)
Biaya administrasi yang dikenakan ke pelanggan untuk Transfer berpariatif tergantung sekala BANK penerbit. Cuma untuk BPR KS Max 10 transfer Free perbula.

5. Pemabayarn kartu kredit BANK Danamon, BNI, Niaga dan HSBC
Cara pembayaran dengan mentrasfer ke rek. Bank yang dituju.

FASILITAS
o Mesin EDC wireless
o Gratis Spanduk sebanyak 1 lembar (ukuran 3 X 1 meter)
o Gratis Brosur 500 lembar full color
o Gratis Kertas Print (Kertas Stroke) selama 3 tahun
o Gratis Maintenance Free selama 3 tahun
o Gratis Biaya Conection free selama 3 tahun
o Mendapatkan laporan rekening koran setiap Perhari / Bulan