Jumat, 05 November 2010

Sudah Tepatkah Pelembap Anda?



 
 
Tinggal di daerah tropis membuat wanita Indonesia sering malas mengenakan pelembap. Rasa lengket dan wajah jadi berminyak adalah dua hal yang menjadi alasan utama. Perlu diingat kembali, anggapan bahwa kulit berminyak tak perlu pelembap itu hanya mitos. Semua jenis kulit butuh pelembap, hanya jenis dan bagaimana cara pakainya yang harus diperhatikan. Karena, setiap jenis kulit membutuhkan pelembap dan cara pakai yang berbeda.

Baca tuntas artikel ini, dan temukan pelembap yang paling tepat untuk kulit Anda. Kemudian berjanjilah kepada diri sendiri untuk mengenakan pelembap mulai hari ini, demi kulit yang senantiasa segar dan awet muda di masa depan.

KENAPA, SIH, PENTING?

Apa yang terjadi bila Anda malas pakai pelembap? Jawabannya: penuaan dini. Ya, benar, selain kulit kusam, dehidrasi, dan masalah kulit lainnya yang mungkin muncul, alasan penuaan dini pasti akan membuat takut wanita mana pun.

Kebiasaan untuk menggunakan pelembap, khususnya yang mengandung bahan perlindungan terhadap sinar matahari, sangat berguna untuk mempertahankan kelembapan kulit. Apalagi formulasi pelembap kini makin canggih, tak hanya diperkaya dengan tabir surya, tetapi beberapa bahkan bisa mengurangi kerut dan mencerahkan kulit.

Jangan takut juga akan membuat kulit menjadi lengket. Pelembap zaman sekarang sudah banyak yang menggunakan teknologi micro molecule. Teksturnya sangat lembut dan cepat meresap. Hal ini dikarenakan molekulnya berukuran sangat kecil dan bisa meresap ke dalam lapisan epidermis kulit.

PELINDUNG KULIT YANG SETIA

Semua produk pelembap mengandung zat aktif yang bersifat humectant, yang artinya mampu menahan air, sehingga bisa mempertahankan kelembapan kulit. Salah satu contoh humectant yang biasa digunakan adalah glycerine, jenis ini relatif aman di kulit sensitif sekalipun.

Pelembap terkini dirancang untuk membantu kulit agar berfungsi secara benar dalam kondisi panas, sejuk, atau dingin. Nah, pastikan Anda menggunakan jenis yang tepat dalam kondisi suhu udara yang sesuai. Cara mengidentifikasi perbedaannya sangat mudah. Sekarang banyak produk yang mencantumkan jenis temperatur udara yang cocok dengannya.

Pelembap biasanya berbentuk lotion atau krim, dan kini jenis gel juga mulai banyak dibuat. Kekentalannya bervariasi, dari yang ringan sampai pekat, tergantung dari kandungan minyak dan glycerol.

Krim pelembap pada dasarnya terdiri dari emulsi minyak-dalam-air (oil-in-water emulsion). Jenis ini cocok untuk kulit normal. Sementara pelembap yang terdiri dari emulsi air-dalam minyak (water-in-oil emulsion), biasanya lebih berat dan lebih berminyak. Nah, jenis ini lebih cocok digunakan untuk kulit kering, karena teksturnya mampu bertahan lebih lama pada kulit.

Pelembap water-in-oil emulsion lebih berminyak, sehingga pelembap oil-in-water emulsion biasanya lebih cocok digunakan di daerah tropis, karena dapat dengan mudah menyerap hingga ke lapisan epidermis.
Sekarang coba lakukan sedikit tes pada pelembap lama Anda. Bila pelembap tersebut sudah digunakan lebih dari 4 bulan, coba cek apakah teksturnya berubah sejak pertama kali dibuka. Perhatikan lebih dekat apakah tekstur minyak dan airnya seperti terpisah atau mengalami perubahan tekstur. Bila ya, mungkin saatnya berganti.

PILIH YANG SESUAI
Menentukan jenis kulit bukanlah hal mudah bagi sebagian wanita. Bila Anda merasa ragu dengan jenis tipe kulit, tak perlu bingung. Banyak wanita Indonesia yang jenis kulitnya berganti-ganti mengikuti perubahan cuaca, hormon, dan kebiasaan pola makan. Hal ini lumrah. Kulit kombinasi memang hal yang biasa dirasakan di negara tropis. Tetapi, jika ingin mengetahui secara pasti jenis kulit Anda, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter kulit atau ahli kecantikan.

Sebelum membeli pelembap, cobalah sedikit pada leher, pipi, dan ujung siku, biarkan semalaman dan lihat reaksi kulit Anda. Jangan menjadikan harga sebagai patokan, karena mahal belum tentu menjamin bahwa produk tersebut pasti bagus di kulit Anda.

Menurut dr. Deby Vinski, AAMS, sebaiknya pelembap wajah mulai digunakan sejak usia 17-20 tahun. Walaupun setiap pelembap mempunyai fungsi yang sama, yaitu untuk menjaga kadar kelembapan pada wajah, pemilihannya tetap harus disesuaikan dengan kondisi kulit.

1 Kulit Mengilap
Hal ini menandakan kulit Anda merupakan jenis berminyak. Kilap yang timbul adalah hasil dari sekresi sebum (kelenjar minyak) yang berlebihan. Sebum tersebut sudah cukup menjaga kelembapan dan kelenturan kulit. Jadi, yang perlu dihindari adalah menggunakan pelembap yang bertekstur creamy. Pilih jenis lotion yang ringan atau gel yang berlabel oil free dan non-comedogenic. Oleskan pada bagian yang lebih kering dari bagian lainnya. Biasanya di area rahang, kulit di dekat garis rambut, sebagian pipi, belakang cuping hidung, dan dagu. Biasanya, di daerah T, yakni dahi dan hidung, cenderung berminyak. Cukup dioleskan pagi hari dan diulang siang hari apabila Anda bekerja di ruangan ber-AC. Hindari menggunakan secara berlebihan karena justru akan membuat kulit makin berminyak dan akibatnya adalah penyumbatan pori-pori.

2 Kulit Berjerawat
Jika Anda menggunakan pelembap dan tiba-tiba kulit berjerawat, kemungkinan pelembap yang digunakan terlalu ‘berat’. Cobalah pelembap bertekstur gel atau lotion yang agak cair. Bila Anda sedang menggunakan obat jerawat, pelembap tidak boleh absen digunakan, karena obat jerawat cenderung membuat kulit kering. Pilih pelembap yang berlabel ‘water-based’. Itu artinya, produk tersebut berbahan dasar air. Dan berlabel ‘non-comedogenic’, yang berarti kecil kemungkinannya untuk menutup pori-pori.

3 Kulit yang Selalu Kering
Jika kulit selalu terasa kering bahkan perih, atau kencang, maka kemungkinannya pelembap yang digunakan tidak cukup mengandung air yang mengganti kadar air yang hilang dari kulit. Ganti pelembap dengan jenis pelembap lain yang teksturnya lebih kental, seperti krim. Pengaplikasiannya berbeda dengan kulit berminyak. Setelah dioles pagi hari, siang (pukul 12) dan sore hari (sekitar pukul 4 dan 5) Anda perlu mengoles ulang. Apalagi bila bekerja di ruangan ber-AC. Bila kekeringan tidak bisa diatasi setelah sebulan, dan disertai semacam sisik dan warna kemerahan, kemungkinan ada masalah dengan kulit Anda. Psoriasis adalah sejenis penyakit kulit, di mana kulit dalam keadaan dehidrasi dan meradang. Hal ini tidak dapat diatasi dengan pelembap biasa, karena bisa membuatnya makin parah. Segera konsultasikan ke dokter untuk mengatasinya.

4 Kulit yang Mudah Alergi
Jika kulit menjadi kering disertai rasa panas atau bercak kemerahan, maka itu adalah salah satu tanda dari reaksi iritasi. Hal ini biasanya terjadi pada kulit sensitif. Beberapa bahan dalam pelembap dapat mengakibatkan iritasi dengan mudah. Biasanya bahan pewangi, pewarna, dan pengawet. Memilih produk khusus untuk kulit sensitif adalah langkah yang paling bijak. Tetapi, bila reaksi alergi masih timbul, sebaiknya Anda berkonsultasi ke dokter. Biasanya, dokter akan memberikan pelembap racikan yang diformulasi khusus untuk kulit sensitif. Berhati-hatilah juga dengan produk tabir surya. Kulit sensitif umumnya tidak bersahabat dengan zat aktif di dalam tabir surya, seperti PABA, avobenzone, dan cinnamates. Pilihlah tabir surya yang berlabel ‘PABA-Free‘.

Penulis: Resti Purniandi

[Dari femina 8 / 2010]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar